Jumat, 31 Mei 2013

HERCULES C-130 INDONESIA

Sudah lebih dari 50 tahun pesawat angkut berat C-130 Hercules memperkuat TNI Angkatan Udara. Tampaknya jenis pesawat ini akan terus mengabdi di TNI-AU sampai beberapa tahun ke depan lagi.
Kekuatan 21 buah pesawat Hercules TNI-AU saat ini justru akan digenapkan menjadi 30 pesawat guna melengkapi kekuatan menjadi dua skadron. Dalam waktu dekat, akan tiba lima buah pesawat Hercules Tipe-J dari Australia. Setelah itu, menyusul empat buah lagi.
Dengan demikian, dua skadron Hercules yang masing-masing bermarkas di Jakarta dan Malang dapat beroperasi secara penuh, diproyeksikan bisa mengangkut dan menerjunkan dua batalyon infanteri lintas udara bersenjata lengkap ke setiap titik konflik di wilayah Nusantara.
Kehadiran skadron-skadron pesawat angkut berat untuk memperkuat angkatan udara kita memang telah dirancang sejak akhir dekade 1950-an.
Guna melindungi dan mempertahankan Negara Kepulauan Republik Indonesia yang luas ini, harus ditopang dengan dua kekuatan utama, yaitu Pasukan Lintas Udara yang diterjunkan dari pesawat (airborne) dan Pasukan Lintas Laut yang didaratkan melalui operasi amphibi (seaborne).
Oleh sebab itu, saat Presiden Soekarno bertemu Presiden AS, John F. Kennedy pada 1960, maka Presiden RI ini minta agar Pemerintah AS bisa menjual Pesawat Hercules untuk AURI. Pesawat buatan Perusahaan Lockheed Martin yang bermarkas di California, AS ini, pertama kali mengudara pada tahun 1954.
Lalu, pada tahun 1960 segera dikirimkan 10 unit Hercules C-130 Tipe B ke Indonesia dan tiba di Jakarta pada 18 Maret 1960. Dengan demikian, negara kita menjadi negara pengguna pesawat Hercules pertama di Dunia, di luar AS.

Operasi Trikora
Pengabdian C-130 Hercules TNI AU berawal dari Operasi Trikora Pembebasan Irian Barat. Dalam Operasi Naga, tahun 1962, dua pesawat Hercules berhasil menerjunkan gerilyawan Trikora di hutan Merauke, Papua, di bawah pimpinan Mayor LB Moerdani. Operasi itu berhasil mengikat satu brigade Pasukan Belanda yang harus didatangkan dari Biak.
SPESIFIKASI :

  • Kru: 5: (two pilots, navigator, flight engineer and loadmaster)
  • Kapasitas:
    • 92 passengers or
    • 64 airborne troops or
    • 74 litter patients with 2 medical personnel or
    • 6 pallets or
    • 2–3 High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle((HMMWV) or
    • 1 M113 armored personnel carrier
  • Daya muat: 45,000 lb
  • Panjang: 97 ft 9 in
  • Lebar sayap: 132 ft 7 in
  • Tinggi: 38 ft 3 in
  • Luas sayap: 1,745 ft²
  • Berat kosong: 75,800 lb
  • Berat berguna: 72,000 lb
  • Berat maksimum saat lepas landas: 155,000 lb
  • Mesin: 4×Allison T56-A-15 turboprops, 4,590 shp
Kinerja
  • Laju maksimum: 320 knots (366 mph, 592 km/h) at 20,000 ft (6,060 m)
  • Laju jelajah: 292 kn (336 mph, 540 km/h)
  • Jangkauan: 2,050 nmi
  • Batas atas layanan: 23,000 ft
  • Laju tanjak: 1,830 ft/min
  • Takeoff distance: 3,586 ft (1,093 m) at 155,000 lb (70,300 kg) max gross weight;[4] 1,400 ft (427 m) at 80,000 lb (36,300 kg) gross weight[5]
  • Kru: 5: (two pilots, navigator, flight engineer and loadmaster)
  • Kapasitas:
    • 92 passengers or
    • 64 airborne troops or
    • 74 litter patients with 2 medical personnel or
    • 6 pallets or
    • 2–3 High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle((HMMWV) or
    • 1 M113 armored personnel carrier
  • Daya muat: 45,000 lb
  • Panjang: 97 ft 9 in
  • Lebar sayap: 132 ft 7 in
  • Tinggi: 38 ft 3 in
  • Luas sayap: 1,745 ft²
  • Berat kosong: 75,800 lb
  • Berat berguna: 72,000 lb
  • Berat maksimum saat lepas landas: 155,000 lb
  • Mesin: 4×Allison T56-A-15 turboprops, 4,590 shp
Kinerja
  • Laju maksimum: 320 knots (366 mph, 592 km/h) at 20,000 ft (6,060 m)
  • Laju jelajah: 292 kn (336 mph, 540 km/h)
  • Jangkauan: 2,050 nmi
  • Batas atas layanan: 23,000 ft
  • Laju tanjak: 1,830 ft/min
  • Takeoff distance: 3,586 ft (1,093 m) at 155,000 lb (70,300 kg) max gross weight;[4] 1,400 ft (427 m) at 80,000 lb (36,300 kg) gross weight[5]
  • Kru: 5: (two pilots, navigator, flight engineer and loadmaster)
  • Kapasitas:
    • 92 passengers or
    • 64 airborne troops or
    • 74 litter patients with 2 medical personnel or
    • 6 pallets or
    • 2–3 High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle((HMMWV) or
    • 1 M113 armored personnel carrier
  • Daya muat: 45,000 lb
  • Panjang: 97 ft 9 in
  • Lebar sayap: 132 ft 7 in
  • Tinggi: 38 ft 3 in
  • Luas sayap: 1,745 ft²
  • Berat kosong: 75,800 lb
  • Berat berguna: 72,000 lb
  • Berat maksimum saat lepas landas: 155,000 lb
  • Mesin: 4×Allison T56-A-15 turboprops, 4,590 shp
Kinerja
  • Laju maksimum: 320 knots (366 mph, 592 km/h) at 20,000 ft (6,060 m)
  • Laju jelajah: 292 kn (336 mph, 540 km/h)
  • Jangkauan: 2,050 nmi
  • Batas atas layanan: 23,000 ft
  • Laju tanjak: 1,830 ft/min
  • Takeoff distance: 3,586 ft (1,093 m) at 155,000 lb (70,300 kg) max gross weight;[4] 1,400 ft (427 m) at 80,000 lb (36,300 kg) gross weight[5
  • ]TNIAUA1317atYOG.JPG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar